Saturday, June 24, 2006

74% dan Bisnis Chassis

Hai kawan semua. Kali ini saya ingin meneruskan pembicaraan tentang kuadran business owners (BO) yang pernah saya ceritakan. Seperti blog lalu, Venny mencatat bahwa menurut majalah Forbes yang dia baca, kebanyakan orang didunia bisa menjadi kaya karena menggunakan jalur sebagai BO (74%), dibanding sebagai employee dan self employe, yang rata-rata dibawah 10%.

Dengan melihat statistik ini, saya langsung berpikir, bahwa mungkin akan sangatlah penting menginvestigasi cara dan sistim-sistim bisnis apa saja yang dapat membantu saya meraih sukses sampai mendapatkan income besar (menurut Forbes, very rich itu minimum income= 800 juta rupiah per bulan). Karena saya tahu kapasitas saya, saya pikir saya harus lebih realistis dalam mencari jalan untuk memajukan SME (small medium enterprises).

Setelah melihat beberapa bisnis kecil menengah di sekitar saya (teman, keluarga, dan lain-lain), saya menemukan teori BUSINESS CHASSIS dari Brad Sugars (www.bradsugars.com) adalah sangat bermanfaat untuk berbagai macam bisnis. Brad melihat chassis mobil adalah bagian fundamental terpenting,dan menurutnya untuk bisnis bisa berhasil, yang pertama harus sangat diperhatikan adalah bisnis chassis nya.

Apakah BUSINESS CHASSIS itu?BC kebanyakan usaha adalah:

LEAD (PROSPECTS) X CONVERSION RATE = CUSTOMERS X NUMBER OF TRANSACTIONS X AVERAGE DOLLAR SALES = TOTAL REVENUE X MARGINS = PROFIT

Nah, sekarang anda pikirkan, hampir semua bisnis yang ada didunia menggunakan formula chassis ini. Hal ini sangat menggembirakan saya, karena at least sekarang saya mulai tahu, apa saja yang saya harus lebih perhatikan untuk business success.

Ternyata hanya ada elements yang selalu harus diperhatikan, mereka adalah:

1. LEADS
2. CONVERSION RATE
3. NUMBER OF TRANSACTIONS
4. AVERAGE DOLLAR SALE
5 MARGIN.

Buku-buku Brad mengupas habis tentang ini semua. Jadi contohnya, bila kita mendapatkan prospek yang cukup banyak, tapi kita tidak puas dengan omzet dan profit kita, mungkin solusinya bukan mencari lebih banyak prospek,melainkan bagaimana kita dapat mempertinggi persentasi conversion rate kita agar jumlah customers kita bertambah menjadi lebih banyak.

Begitu juga dengan jumlah transaksi. Bila anda hitung, biaya berpromosi dan marketing untuk calon customer baru biasanya akan lebih mahal dari pada berpromosi terhadap pelanggan lama. Jadi, bila anda bisa membuat pelanggan lama untuk belanja lebih banyak, tentunya hal ini akan secara drastis mempengaruhi profit anda. Cobalah naikkan 10% saja dari elemen-elemen tersebut, Anda akan takjub akan hasilnya.

Silahkan bermain dan mencoba :)
Yuri
yamadin@indo.net.id

Thursday, June 22, 2006

Statistik Orang Kaya dan Sikapnya.

Hai kawan-kawan. Untuk saat ini saya mau cerita sedikit tentang presentasi yang saya dapatkan dari kawan saya dikantor. Kawan saya ini, Venny, namanya,hobinya sangat suka sekali membaca dan dia bisa menghabiskan membaca 8 buku per bulan. Menurut saya ini sangat luar biasa.

Saya ingat dia waktu itu sedang menerangkan kepada saya dan kawan-kawan kantor lainnya tentang cashflow quadranya Robert K, hanya saya dia lebih menekankan perbedaan antara sikap dan mentalitas EMPLOYEE, SELF EMPLOYED, dengan BUSINESS OWNERS,yang tentunya tujuan akhir adalah menjadi INVESTOR.

Menurut data statistik majalah Forbes yang dia baca, statistik orang yang VERY RICH dan FINANCIALLY INDEPENDENT itu hanya ada 5% didunia ini. Dan lebih gilanya lagi adalah yang very rich hanya 1-2% maksimum.

Menurut majalah Forbes, orang tergolong RICH bila minimum income perbulannya adalah Rp 800 juta/bulan. Dan juga dari statistik ditemukan bahwa dari kebanyakan orang yang telah berhasil menjadi kaya melewati jalur EMPLOYEE dan SELF EMPLOYED, rata-rata dibawah 10%, sedangkan rata-rata 74% orang kaya itu mencapai tujuannya dari menjadi BUSINESS OWNERS.

Yang menurut saya sangat menarik dari presentasi ini adalah bahwa ditemukan survey sikap orang yang EMPLOYEE dan SELF EMPLOYED dengan BUSINESS OWNERS itu sangat berbeda. Dan bila seorang yang tadinya SELF EMPLOYED atau EMPLYOYEE kemudian ingin pindah menjadi BUSINESS OWNER tetapi sikapnya masih seperti SE dan E, maka bisa dipastikan dia tidak akan berhasil menjadi BO. Sikap apakah ini?

Sikap ini adalah sikap egois. Sebagai karyawan atau professional (self employed), kemungkinan besar faset interest terbesar Anda adalah diri Anda sendiri. Sebagai karyawan, bagaimana caranya supaya saya terlihat sebagai karyawan terbaik dari yang lainnya agar saya mendapat promosi, more benefits, more gaji dan sebagainya. Begitu juga, sebagai self employed, lepas dia itu pengacara,penyanyi, konsultan, pemain sinetron dan lain-lain. Bagaimana saya bisa menjadi yang terbaik,agar saya makin ngetop dan mendapatkan proyek/ job lebih banyak.

Hal ini, menurut survey,ternyata tidak bisa dilakukan sebagai Business Owner. Menurut survey majalah Forbes dan informasi dari buku Guide to Investing dari Robert Kiyosaki, begitu anda memasuki kuadran BO, anda harus lebih peduli kepada passion dan membantu orang lain, daripada diri anda sendiri.

Pertama, mari kita tinjau sesuatu kasus yang klasik, baru kita bisa masuk ke kasus lokal dan beberapa kasus dari kawan-kawan saya. Kasus klasik: kalau anda lihat kesuksesan FORD MOTORS, dengan penjualan mobil Fordnya, dahulu kala, Henry Ford melihat bahwa hanya orang-orang kaya saja yang bisa punya mobil di Amerika. Hal ini menyebabkan dia mempunyai hastat bahwa dia menginginkan untuk semua orang Amerika lepas itu dia kaya atau tidak bisa dapat memiliki mobil. Dengam model T nya yang pertama, Ford berjuang dan berhasil sukses sampai sekarang.

Kasus lokal: Dalam kasus teman saya, saya ada 2 teman yang mempunyai bisnis restoran Jepang di Jakarta. Bedanya, yang satu, sebut saja si A sangat passionate dengan masakan Jepang. Walaupun dia sekolah bisnis di Australia dan Amerika, dia sangat suka sekali masak masakan Jepang dan sempat menjadi seorang koki disana. Setelah dia sampai disini, dia memiliki partner untuk membuka 3 restoran di Jakarta yang sangat sukses tanpa usaha advertising sama sekali. Hanya si A sangat rajin memperhatikan kualitas makanan, servis dan lain-lain karena memang dia mencintainya.

Si B adalah seorang bisnisman yang tidak bisa memasak seperti A,bila dia berinvestasi, tujuannya adalah memang profit. Karena dia menyadari kelemahannya yang tidak sepassionate A, maka si B membeli franchised restoran masakan Jepang yang sudah terbukti berhasil di beberapa tempat. Beliau berhasil menjalankannya dan mendapatkan modal kebali setelah 22 bulan dimana,kata si B, biasanya break even restoran itu 24 bulan. B berusaha mengecilkan resiko dengan membeli franchised yang karena menurut researchnya, hanya franchised lah yang biasanya bisa bertahan berbisnis setelah 5 tahun kedepan. Mari kita lihat, apakah si A atau si B yang akan terus berhasil. Saya sih pegang duitnya di si A.

Mungkin contoh ke 3 ini yang paling jelas untuk memantapkan teori buku Kiyosaki diatas tadi. Saya beberapa hari lalu menemui seorang master franchised Action International,yang merupakan franchised bisnis yang berspesialis dalam membantu usaha orang untuk maju dengan menyediakan bisnis coaching. Franchised ini dari Australia dan sudan ada di 19 negara didunia. Penemu franchised ini bernama Brad Sugars yang bukunya sudah bisa ditemukan dimana-mana.

Ketika saya bicara dengan beliau dan melihat track recordnya, dalam 3-4 tahun beliau telah berhasil mengantungi profit bulanan sebesar Rp 500 juta dan mendapatkan klien baru setiap 5 hari. Menurut saya, ini sangat luar biasa dan ternyata setelah saya dengar sejarah beliau. Dia mengkombinasikan passionya yang adalah senang belajar dan mengajar plus membeli franchised system yang telah terbukti. Beliau sudah mempunyai beberapa cabang franchised yang per coach incomenya rata-rata 120 juta. Mungkin hal ini tidak begitu berarti bagi banyak professional di Indonesia, tetapi menurut saya untuk orang yang berani punya nyali mengambil langkah sebagai business owner kecil,ini sangat luar biasa.

Di tulisan saya berikutnya,saya akan berusaha sharing tentang apa yang diajarkan di Action tentang bisnis chassis yang menurut saya dapat membantu tipe bisnis apa saja dalam membantu kita mencapai financial freedom.

Tuesday, June 20, 2006

My Current Discovery of Financial Freedom, part 1

Halo teman. Perkenalkan, saya Yuri dan disini saya hanya bermaksud untuk sharing mengenai perjalanan saya menuju financial freedom. Disini maksud saya adalah untuk bercerita pengalaman saya dan juga tentang apa yang penah saya pelajari dari mana saja, seperti buku, kawan, internet dan lain-lain.
Terutama saya akan sharing sesuatu yang sudah proven saya buktikan. Untuk hal lain yang belum saya buktikan, mungkin saya hanya akan bercerita secara teoritis dan akanbutuh bantuan kawan semuna kalo ada kritik dan saran yang membangun :)

Saya pertama kali mulai memperhatikan proses financial journey pada saat saya bersekolah di Monterey, CA pada tahun 97-98an. Pada saat itu, saya sedang mulai membaca buku-buku mengenai stocks trading dan juga buku-buku Robert Kiyosaki. Saat itu, saya membantu Ibu saya dalam menginvestasikan sebagian uangnya di SmithBarney, yang sekarang sudah menjadi Citigroup. Saat itu juga saya sedang tergandrung oleh buku2 Motley Fool dari www.fool.com.

Ibu saya pada saat itu menaruh uangnya di Dogs of the Dow (DOD). DOD adalah suatu strategi pembuatan portfolio saham yang berdasar dari Dow Jones index. Dow Jones adalah index saham di Amerika yang beradasar dari 30 companies terbesar di Amerika seperti Walt Disney, Dupont, dll. Strategi DOD adalah suatu cara mengalahkan performance index di di US dengan menginvestasikan uang kita di urutan 10 perusahaan Dow Jones dengan highest dividend yield. Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihatnya di www.fool.com

Menurut buku ajaran Motley Fool, cara ini akan dapat berhasil mengalahkan performance index Dow atau S&P500, mungkin kalo di Indonesia, index JSX atau LQ45. Alhasil, saya memang tidak kehilangan uang, hanya saja, performance saya tidak mengalahkan index juga. Kalo gak salah, saya hanya untung sekitar 5-7%

Kekecewaan ini tidak terlalu mengganggu saya karena pada saat itu saya juga sedang sibuk trading sendiri. Saya menginvestasikan uang sekitar $5000 dan saya melakukan online trading melalui Datek, sekarang Ameritrade.
Untuk hal ini, saya banyak baca buku untuk membantu saya trading. BEberapa diantaranya: Unemotional Investor dari Fool, Superstocks dari Kenneth L Fisher, John O Shaugessy dengan What Works on WallStreet, How to Make Money in Stocks dengan CANSLIM methodnya dari William J Oneill.

Sayangnya semua buku ini membicarakan investasi dalam jangka panjang dan saya tidak punya kesabaran dalam hal ini, dal lebih mementingkan trading dan momentum stocks. Alhasil, saya banyak rugi dan berhasil kembali mendapatkan uang itu. Hanya saja, saya tidak untung financially, namun saya sangat untung secara knowledge karena dari proses yang saya jalankan, hikmahnya saya saat itu banyak sekali belajar dan membaca buku, jadi paling atleast kalo ada orang yang mau membohongi saya tentang bermain saham di pasar modal, saya sudah tidak bisa dibohongi :)

Dalam bagian kedua, saya akan lebih bercerita tentang bagaimana buku Robert Kiyosaki telah merubah hidup saya sampai saya berhenti dari pekerjaan saya.